
Kerinci, Jambi [KabarPeristiwa.id] Peredaran rokok ilegal di wilayah Kerinci dan Kota Sungaipenuh kian tak terkendali. Penjualan rokok tanpa cukai ini berlangsung secara terang-terangan di depan mata publik, namun hingga kini belum terlihat langkah tegas dari aparat penegak hukum (APH). Kondisi ini memicu kekecewaan dan kemarahan masyarakat.
Ironisnya, dugaan keterlibatan oknum aparat dalam jaringan ini mulai santer terdengar. Aktivis dan warga menilai, bukan hanya soal kelalaian, tetapi ada indikasi kuat persekongkolan antara pelaku utama rokok ilegal dengan oknum penegak hukum yang justru seharusnya menjadi benteng terakhir hukum.
Nama “DD Kenzo” mencuat sebagai salah satu aktor utama yang diduga mengendalikan peredaran rokok ilegal di kawasan tersebut. Ia disebut-sebut memiliki "beking" kuat dari sejumlah aparat, sehingga operasi bisnis haramnya tak tersentuh.
“Ini sudah di luar batas. Aparat bukan hanya diam, tapi diduga ikut bermain. Kalau sudah seperti ini, bagaimana masyarakat bisa percaya pada hukum?” ujar seorang warga yang geram.
Tak sedikit warga yang merasa hukum di wilayah mereka hanya berlaku tajam ke bawah, namun tumpul ke atas. Ketika rakyat kecil bersalah, langsung ditindak. Tapi ketika pelaku besar bermain, justru dibiarkan bebas berkeliaran.
Masyarakat Kerinci dan Sungaipenuh mendesak agar seluruh pihak terkait, termasuk aparat pengawasan internal institusi penegak hukum, segera melakukan evaluasi menyeluruh. Jaringan rokok ilegal ini harus dibongkar hingga ke akar, dan siapa pun yang terlibat—baik sipil maupun berseragam—harus ditindak tegas tanpa pandang bulu.
“Sudah cukup kami dibodohi. Kami butuh keadilan ditegakkan, bukan dikompromikan,” tegas warga lainnya.
Tim