Iklan

Kasus Kekerasan di Panti Asuhan SION, Picu Perbincangan Hangat di Tapteng

Kabar Peristiwa
, Agustus 19, 2025 WIB Last Updated 2025-08-19T09:59:29Z

 


Tapanuli Tengah – Sebuah Kasus tindak pidana kekerasan yang terjadi di Panti Asuhan Sion, Desa Aekhorsik, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, telah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Kasus ini melibatkan seorang anak perempuan yang menjadi korban kekerasan oleh pengurus Panti Asuhan Sion. 



Insiden yang menggegerkan tersebut terjadi  pada hari Kamis 14 Agustus 2025 dimana saat usai penyambutan salah seorang tamu penting di Panti Asuhan Sion, tiba-tiba terjadi hal yang menghebohkan Warga Setempat, pemerintah setempat juga beberapa awak Media. Menyaksikan kejadian tersebut dimana pada unggahan Facebook bernama Ali Sama Sidabutar  dengan Video berdurasi 𝟕 menit  𝟒𝟔 detik, membenarkan hal  tidak pidana kekerasan tersebut yang di lakukan oleh  pengurus Panti Asuhan Sion (anak pemilik Pantai Asuhan Sion) dan hal ini bukan kali ini saja terjadi "Ujar Pemilik akun Facebook.


Kejadian ini menjadi perbincangan hangat dan menghebohkan masyarakat Desa sekitar serta pemerintah setempat, atas kejadian tersebut dimana hal ini sudah diluar dari prediksi. Kita tahu atau nengenal bahwa dalam Panti Asuhan memiliki orang-orang bijak, berpengetahuan sehingga memiliki pelayanan yang baik serta besar akan kasih, bukan sebaliknya. Kekerasan, Menyiksa dan memperbudak.


Menindak lanjut hal ini, unggahan Facebook bernama Ali Sama Sidabutar yang dimana seorang media dan selaku salah seorang kepengurusan DPC PJS Sibolga-Tapteng menceritakan kepada rekannya melalui Group DPC PJS Sibolga-Tapteng lalu sepakat, beberapa pengurus DPC PJS Sibolga-Tapteng melakukan konfirmasi tindak lanjut terhadap korban atau orang tua yang diman orang tua korban ketepatan sudah datang dari tapasel di Desa Aekhorsik untuk memastikan kejadian tersebut terhadap anaknya.


Saat di jumpai ketepatan korban inisial SH bersama ibu kandungnya serta bersama Pamannya berada di kantor Desa Aekhorsik dan izin mimtai konfirmasi awal mula kejadian itu kepada orang tua juga korban dan menceritakan, benar bahwa dirinya telah mengalami tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh inisial BR salah seorang anak dari pdt di Panti Asuhan Sion tersebut. Awal mulanya hanya masalah bercanda, kemudian merujuk pada kekerasan hingga mengalami luka cukup serius pada bagian wajah, tangan juga dagu  korban inisial SH  dan menghebohkan masyarakat sekitar saat kejadian, sehingga tidak ada kelanjutan.


Tak hanya itu, korban menerangkan bahwa sipelaku sebelumnya, setiap kali ia mau mandi sipelaku memain-mainkan matanya tanpa tau apa maksud dan tujuannya, lalu pernah lagi sipelaku megang tangan korban dengan keras namun saya menghindari." Ujar Korban kepada awak media pada Senin (18/8/2025) dengan didampingi orang tua di kantor Desa Aekhorsik.


Di keterangan Orang tua korban, diwakili pamannya saat dimintai keterangan, menjelaskan bahwa kejadian ini kepada anak mereka. Tidak Senang dan sudah melakukan tahap Mediasi secara kekeluargaan, pemerintahan, Polsek setempat namun tidak ada itikad baik sehingga kami sepakat untuk melanjutkan kasus ini kerana Hukum dan telah membuat laporan polisi (LP) Nomor : LP/B/418/VIII/2025/SPKT/RES TAPTENG/POLDASU tanggal 16 Agustus 2025. Atas nama Ramilia Zebua Selaku orang tua Kadung dari Korban. Dan pihak penyidik menyampaikan untuk menunggu informasi selanjutnya. Keluarga mengharapkan keadilan agar hal yang terjadi kepada anaknya bisa di proses secepatnya dan sesuai hukum yang berlaku. 


Sedangkan pihak Panti Asuhan Sion saat di Konfirmasi melalui chat WhatsApp menanyakan klarifikasi atas kejadian tersebut, tidak merespon atau tidak membalas. Sehingga berita ini diterbitkan.(M.T)

Komentar

Tampilkan

  • Kasus Kekerasan di Panti Asuhan SION, Picu Perbincangan Hangat di Tapteng
  • 0

Terkini