Kurang nya pengawasan dari dinas PUPR kabupaten kerinci membuat kontraktor bekerja asal asalan demi meraup keuntungan besar.
Senada dengan laporan masyarakat setempat yang namanya enggan dipublis menyatakan "Pasangan dan dasar pekerjaan ini boleh dicheck, semen nya pasti kurang, Jalan rabat beton belum seumur jagung, Lantai dasar sudah mulai turun dan retak, diduga adukan yang tidak merata serta tidak menggunakan material yang bermutu, Begitu juga dengan drainase sudah banyak yang retak dan di duga bagian bawah tidak ada pasangan batu hanya coran tipis yang menempel pada tebing dan di timbun dengan memakai galian tanah setempat."Ungkapnya
Dari hasil investigasi dan temuan LSM Semut Merah, Kuat dugaan adanya kerja sama jahat, yang menimbulkan kerugian keuangan negara yang besar, mengacu pada UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Ketua tim investigasi LSM Semut Merah angkat bicara "Pernyataan kontraktor "AE" Kepada Media dan LSM Semut Merah sangat tidak masuk akal, karena pekerjaan itu harusnya dibongkar, mau diperbaiki dari mana?, kesalahannya dari dasar pekerjaan kok."Tutupnya
Ady/Rd
