Banyumas, kabarperistiwa.id - Dua lansia terlantar, Ngadiyem dan Tukimin, akhirnya dievakuasi oleh tim Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Sudagaran Banyumas, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, pada Jumat (3/10/2025).
Keduanya selama hampir lima tahun menempati bangunan tidak layak di atas tanah milik warga bernama Rasim di Desa Bangsa, RT 7/2, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas.
Kepala PPSLU Sudagaran Banyumas, Sri Kusumaningrum, S.E., M.Acc, menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan setelah pihaknya menerima instruksi langsung dari Kepala Dinsos Provinsi Jawa Tengah. “Tanggal 2 Oktober kami mendapat perintah untuk melakukan asesmen sekaligus mengevakuasi Mbah Ngadiyem dan Mbah Tukimin. Hari ini mereka resmi kami bawa ke PPSLU,” terangnya.
Meski sempat menolak ketika hendak dibawa, kedua lansia akhirnya bersedia setelah diberi pemahaman dan edukasi. “Awalnya memang agak sulit, tetapi setelah dijelaskan manfaatnya, mereka mau ikut. Kami berangkatkan pagi ini,” tambah Sri.
Menurut Sri Kusumaningrum, kondisi kesehatan Mbah Tukimin perlu mendapatkan perhatian khusus karena menderita diabetes. Untuk itu PPSLU akan segera berkoordinasi dengan tenaga medis Puskesmas Banyumas, bahkan merujuk ke rumah sakit apabila diperlukan.
Ia berharap Ngadiyem dan Tukimin merasa nyaman di PPSLU yang saat ini dihuni 90 lansia terlantar dan kurang mampu. “Kami juga berharap pihak keluarga maupun pemerintah desa bisa sering menjenguk agar mereka tidak merasa ditinggalkan. Komunikasi jangan sampai terputus,” ujarnya.
Sri juga menekankan agar lokasi bekas tempat tinggal kedua lansia dibongkar dan dibersihkan demi menjaga kenyamanan lingkungan.
Lebih jauh, ia mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah desa, kecamatan, hingga fasilitas kesehatan, untuk bersinergi jika ada kasus serupa di wilayah lain.
Sementara itu, Kepala Desa Bangsa, Kuat Sugiyo, mengatakan bahwa kedua lansia tersebut sebenarnya sudah menerima bantuan sosial dari pemerintah. “Mereka mendapat BLT dan PKH,” jelasnya.
Namun, upaya pemerintah desa untuk memperbaiki tempat tinggal keduanya selalu terkendala karena pemilik tanah tidak mengizinkan bangunan tersebut direhabilitasi.
“Sudah beberapa kali kami rencanakan perbaikan agar lebih layak, tetapi tidak diperbolehkan,” imbuh Kuat.
Dengan evakuasi ini, diharapkan keduanya bisa menjalani kehidupan yang lebih layak, sehat, dan mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah maupun pihak keluarga. (ST)
Caption foto :
1.Proses evakuasi Tukimin dan Ngadiyem ke PPSLU Sudagaran
2.Kepala Desa Bangsa, Kecamatan Kebasen, Kuat Sugiyo (Foto : sutrisno/kabarperistiwa.id)
